Narsis Digital – Selain untuk memperindah, sablon merupakan sumber penghasilan bagi sebagian orang. Sablon juga bisa menjadi pilihan yang ekonomis dan tepat. Saat sudah jadi, entah kaos yang sudah jadi atau si pembuat sablon akan mendapatkan uang tambahan.
Jenis-jenis Sablon
Lalu, sudah tahu belum jenis-jenis sablon yang sering digunakan untuk membuat kaos atau perlengkapan lainnya:
- Waterbase
Pertama-tama, mari memulainya dengan sablon yang berbahan dasar air, sebut saja waterbase. Sablon waterbase terbagi lagi menjadi dua. Ada yang rubber/GL dan sablon superwhite. Jika membicarakan soal budget atau dana, sablon rubber adalah yang paling murah meriah, ramah di kantong.
Ketika memegang kaos seseorang atau yang paling dekat, kaos sendiri, Anda merasakan bagian yang timbul pada sablon? Itu merupakan ciri-ciri dari sablon rubber. Saat dipegang, sablon tersebut tidak ingin disama-samakan dengan kaos.
Jadi, memiliki teksturnya sendiri. Sayangnya, sablon yang satu ini mudah retak-retak dan bentuknya akan jadi jelek jika dipakai sebagai sablon untuk kaos. Kurang awet ketika digunakan. Ketika kaos dilebarkan atau ditarik, pecah-pecahnya akan jelas terlihat.
Ada harga, ada barang. Superwhite memang lebih mahal, tetapi tetap terjangkau. Membicarakan karakteristiknya, sablon yang satu ini akan menyerap pada air dan akhirnya tidak akan terasa ketika diraba. Saat dicuci terus-menerus, sablon ini akan membuat bulu-bulu kainnya mulai terlihat. Jika disablon di warna yang gelap, juga akan mudah menyerap dan membuat warna kaos jadi tidak terang. Jangan melapisinya secara berlebihan jika tidak mau bernasib sama seperti rubber.
Tidak sampai di situ. Discharge juga ingin unjuk diri. Sablon ini disebut juga sebagai sablon cabut warna. Jadi, tugasnya discharge adalah merusak warna agar bisa diaplikasikan dengan superwhite. Namun, discharge memiliki aroma yang kurang sedap dan bulu-bulu kainnya akan muncul ke permukaan.
- Plastisol
Sablon untuk kaos yang selanjutnya berbahan dasar minyak. Jika membicarakannya dari sisi budget, plastisol menjadi yang paling mahal. Kembali lagi ke ada harga, ada kualitas, plastisol ini akan menyuguhkan gambar yang tajam, timbul seperti rubber, dan menyajikan gambar yang tegas dan tajam. Meskipun ditarik-tarik atau dilebarkan, sablon yang satu ini tidak akan menyuguhkan gambar yang jelek atau pecah-pecah. Semua akan terlihat sempurna dan tetap seperti semula.
Baca Juga: Membuat Logo yang Berkesan, Bagaimana Caranya?
Tips Memilih Sablon untuk Kaos
Sudah mengenal sablon yang umum, kini ada beberapa tips agar Anda dapat lebih mudah memilih sablon yang cocok untuk kaos.
- Pastikan dulu baju yang nyaman untuk dipakai. Pilihlah yang sesuai trend, desain, dan harganya sudah cocok dengan pilihan, barulah diborong.
- Ketika disetrika, plastisol menjadi yang paling rentan untuk rusak. Lalu, jika dipakai di musim yang panas, sablon yang besar otomatis akan menutupi bahan kain yang disiapkan agar nanti yang memakainya tidak kepanasan, biasanya disebut berbahan adem.
- Sablon yang bisa menjadi pilihan terbaik untuk beberapa orang yang nyaman memakainya adalah discharge. Bahan yang dipakai harus reaktif atau katun. Selain tahan panas, sablon ini juga tahan setrika, tahan cuci, dan cukup tahan lama.
Sablon untuk kaos dengan berbagai macam jenisnya memang memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Kembali lagi kepada yang memakai, sesuai dengan selera orang yang berbeda-beda. Sablon juga bisa di-custom sesuka hati dengan warna dan gambar yang berbeda. Narsis digital akan siap sedia membantu untuk memberikan kesan yang menyenangkan!